5 Alarm Bermedia Sosial

Thursday, 03 June 2021 Oleh Admin Kominfo
5 Alarm Bermedia Sosial
Bagikan

Media sosial merupakan sarana "penyaluran" ekspresi kehidupan sehari-hari setiap pengguna untuk berinteraksi satu sama lain dengan pengguna lainnya secara tak bertatap muka. Sejalan dengan kesimpulan Rulli Nasrullah dalam bukunya Media Sosial (2016:13) bahwa media sosial memungkinkan pengguna berinteraksi maupun mempresentasikan dirinya, bekerjasama saling berbagi, dan membentuk ikatan sosial secara virtual.

Berbicara media sosial atau sering disingkat medsos tentu saja banyak sekali platform-platform yang tersedia seperti Youtube, Facebook, Instagram, Twitter, TikTok dan masih banyak lainnya. Di negara Indonesia, seperti yang dikutip dari We Are Social dan Hootsuite (situs layanan manajemen konten yang menyediakan layanan daring yang terhubung dengan berbagai situs jejaring sosial) pada januari tahun 2021 kemarin hampir 61,8 % dari total penduduk Indonesia atau sekitar 170 juta penduduk adalah pengguna aktif media sosial. Bahkan untuk tingkat Dunia dikutip dari sumber yang sama per Januari 2021 pengguna aktif media sosial mencapai kurang lebih 4,2 miliar atau sekitar 53,6% dari populasi penduduk Dunia.

Media sosial bak sebuah pisau, bisa bermanfaat dan merugikan tergantung pada penggunanya seperti sebuah ungkapan dalam bahasas Inggris Man behind the gun. Masih ingat dalam ingatan kita tatkala pertengahan 2016 silam, tersebarnya unggahan video yang menjadi viral terkait penistaan agama oleh mantan gubernur Jakarta, Ahok. Saat itu dengan memanfaatkan media sosial salah satu tokoh utama aksi damai yakni Ust. Bahtiar Nasir, baik aksi 411 atau aksi 212 yang mampu menghimpun jutaan masa yang dilakukan berujung hingga Ahok resmi divonis melanggar UU penistaan agama dengan hukuman kurang lebih 2 tahun penjara. Sebaliknya bahaya dari media sosial ini juga bisa menghancurkan peradaban, salah satu kehancuran itu maraknya video pornografi yang mudah diakses oleh remaja saat menggunakan media sosial, bahkan sebuah riset dilakukan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH) yang dipimpiin oleh Elly Risman, Seorang Psiokolog senior mengatakan riset kepada anak kelas 4,5,6 SD hasilnya sangat memprihatinkan. Sebanyak 95 dari 100 siswa tersebut sudah terpapar pornografi bahkan penulis buku Saatnya Ayah Mengasuh, Ulum A Saif pernah menuliskan dalam bukunya selama tahun 2014 di Indonesia, ada 600.000 lebih anak usia 10-11 tahun dilaporkan hamil di luar nikah, di tahun yang sama sekitar 2.200.000 lebih remaja usia 15-19 tahun yang juga sama hamil di luar nikah, betapa ironisnya dampak dari media sosial ini.

Sudah seharusnya ketika menggunakan media sosial kita memperhatikan kelebihan dan kekurangan nya, bahkan kita sebagai pengguna harus menjadi contoh yang baik dan pengingat bagi pengguna media sosial lainnya 

Beberapa hal yang mesti diperhatikan ketika kita bermedsos ria. Pertama, Teratur menggunakan medsos, sebagai pengguna kita mesti memperhatikan kapan kita membuka dan menutup media sosial, jika tidak bisa teratur maka efek negative dari media sosial itu bisa saja menyerang kita, misal pola tidur yang berubah sehingga bisa menyebabkan kondisi kesehatan tubuh kita menurun.

Kedua, jadilah pengguna yang baik. Ketika kita mengambil peran baik sebagai Buzzer, Influencer, atau follower di media sosial maka jadilah aktor yang baik, jangan sampai ketika kita mengambil peran tersebut justru membuat kita terjerumus dan menjerumuskan pengguna media sosial kearah yang tidak baik yang bisa merugikan diri kita bahkan orang lain dikarenakan ulah kita ketika bermedia sosial.

Ketiga, jangan mudah memberikan data dan privasi pribadi kita. Tak jarang kita temui data-data orang lain yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dikarenakan banyak juga para pengguna media sosial yang tidak berfikir panjang ketika mereka mengunggah seperti kartu identitas atau data-data dan privasi pribadi lainnya.

Keempat, perhatikan etika dalam bermedia sosial. Aktivisme di media sosial ini memang tampak virtual namun ternyata memberikan pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari kita. Dewasa ini banyak pengguna yang melupakan sopan santun dan etika hingga seenaknya memposting baik tulisan, gambar, atau lainnya. Perhatikan setiap unggahan kita jangan sampai karna postingan kita sehingga terjerat dalam petaka.

Terakhir, berhati-hatilah dengan informasi yang kita bagikan, banyak akun-akun tidak bertanggung jawab tetapi berani menyampaikan sesuatu yang mereka sendiri tidak memiliki otoritas menyampaikannya. Ikutilah akun-akun yang memberikan manfaat kepada kita agar bisa memperkaya wawasan kita sebagai pengguna.

Semoga hal-hal yang kita unggah menjadi bekal kehidupan setelah kematian kelak yakni kehidupan yang abadi, serta mudah mudahan kedepannya kita semua tetap istiqamah, menjadi kontributor yang baik, bukan hanya pengguna media sosial yang menyampaikan unggahan berdasarkan hawa nafsu belaka tetapi memberikan pesan-pesan informasi positive, sebab setiap apa saja yang kita lakukan tentu saja akan dimintai pertanggung-jawaban. Sebagaimana firman Allah di dalam Al-qur’an surat al isra ayat 36:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.”

 

Penulis : Saepul Ridwan (Bidang Halo PW Pemuda Persis Jawa Barat)